Monday 2 December 2019

Share Ilmu yang di dengar : Menghadapi Masalah

Siang ini ceritanya mamak dengerin ceramah ustadz Adi Hidayat. mamak cari yang judulnya bagaimana agar bisa selalu semangat di yutub. muncul lah beberapa video yang berkaitan dengan kata kunci yang mamak cari.

kata ustad Adi Hidayat, tidak ada hal yang bisa membuat semangat selain tetap semangat. mau gimana lagi?

lah, piye ya. tetap semangat di tengah ketidak semangatan. tapi Ustad Adi Hidayat menjelaskan kembali bahwa jika ada hal yang akhirnya menggoyahkan semangat kita, itu berarti ada yang salah dengan niatnya.

misal nih kita pengen ke pengajian, niatnya apa? mau belajar atau cuma ikut-ikutan? biasanya kalau alasannya kurang kuat bakalan mudah goyah.

jadi dalam mencapai tujuan agar selalu semangat yaitu :

1. kokohkan niat. kalau perlu buat list apa-apa aja yang menjadi reason dari tujuan kita. petakanlah alasannya. kuatkan niatnya.

2. buatlah rencana. rencana pengen apa nih misalnya. misal pengen ke pengajian niatnya pengen nambah ilmu. caranya dengan berangkat ke pengajian atau nonton yutub aja kayak mamak? 😓

3. Lihatlah apa tantangannya. Misalnya nih mak, mak mau ke pengajian tantangannya apa aja? Kalau kayak saya sih, karena punya bayi jadi agak ribet kalo datang ke taklim. Khawatir pup. Nah kalo ngeyutub tantangannya apa? Misalnya mesti punya kuota. Gak punya duit dsb.

4. Buatlah perencanaan. Nah, ini maksudnya adalah cara kita untuk membuat sebuah planning komplit beserta cara-cara dalam menghadapi masalah. Misalnya kalo mau ke taklim karena takut anak pup kita siapin apa buat di bawa, berangkatnya jam berapa, atau dititip dulu sama suami atau di bawa. Atau misalnya engga ada ongkos nih, kita punya duitnya dari mana dulu. Cari ke mana.

Nah, itu pula yang tertulis dalam Qur'an dalam menghadapi masalah. Berikut ayatnya :

Allah SWT berfirman:

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَا لضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَ لَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
am hasibtum an tadkhulul-jannata wa lammaa ya`tikum masalullaziina kholau ming qoblikum, massat-humul-ba`saaa`u wadh-dhorrooo`u wa zulziluu hattaa yaquular-rosuulu wallaziina aamanuu ma'ahuu mataa nashrulloh, alaaa inna nashrollaahi qoriib

"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 214)

Nah sedangkan untuk solusinya tertera dalam surat Ali Imran :

Allah SWT berfirman:

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصّٰبِرِيْنَ
am hasibtum an tadkhulul-jannata wa lammaa ya'lamillaahullaziina jaahaduu mingkum wa ya'lamash-shoobiriin

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 142)

Nah, dari ayat yang ini ada kata jaa hadu, jihad, ijtihad. Arti ijtihad sendiri adalah merencanakan, mendiskusikan, yang akhirnya diambil suatu keputusan. Berarti untuk mencapai suatu maksud harus ada perencanaan yang matang dan menghasilkan keputusan yang jelas.

Demikian yaa untuk share ilmu hari ini. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment