Sunday 31 May 2020

Dear Suami...

Andai bisa digambarkan, betapa bersyukurnya aku memiliki dirimu. Betapa bahagianya aku atas kehadiranmu dalam hidupku. Terima kasih pak suami, sudah datang dan melamarku.
Dengan hadirnya kamu, aku makin yakin bahwa takdir tuhan itu yang terindah. Dia memasangkan aku dan kamu supaya aku merasa memiliki teman, kita memiliki banyak kesamaan pemikiran, sifat yang saling mendukung, kita bergantian jadi api maupun air  untuk satu sama lain, kamu yang lebih tenang aku yang grabak grubuk, tapi insyaallah semua itu untuk kita banyak belajar. Supaya kita paham, supaya kita mengerti satu sama lain. Dan aku mengerti juga bersyukur sekarang ini, akhirnya aku tahu harus seperti apa laki-laki baik itu, seperti apa rasanya dicintai dengan baik itu, seperti apa rasanya dihargai itu.
Pak suami, walau kamu sering banget bikin aku gedek, tapi kamu juga sering bikin aku seneng. Mungkin kami sering bikin aku kesel,  tapi kamu juga sering bikin aku bahagia. Semua kesal, marah, maupun kecewaku tak membuat rasa sayangku padamu luntur. Mungkin aku kadang bersikap kontra kelihatannya, kadang marah-marah, bikin kamu bingung, kadang aku juga sering ngeselin. Tapi, itu semua bukan berarti cintaku luntur. Aku sayang dan insyaallah makin sayang. Karena untuk apa membenci suami sendiri karena kesalahan maupun kekurangannya, toh, aku pun memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Jika pun kamu membuatku kesal, aku yakin akupun begitu. Kita hanya perlu sama-sama sadar dan sabar.
Pak suami, mari kita sama-sama belajar ya... Bagaimana menjadi pribadi yang baik. Mari kita maju sama-sama.
Kita bukan hanya suami istri, tapi juga teman, sahabat, keluarga, partner, dan kolega. Kita ini, sudah sepaket. Susah senang sama-sama dirasa.
Di luar sana kamu bekerja, berusaha, dan mencari nafkah untuk kami. Menjaga kepercayaan kami, m lakukan yang terbaik untuk kami. Terima kasih ya pak suami, atas segala apapun yang kamu perjuangkan untukku dan anak kita. Aku sayang kamu...
Teruntuk yang tercinta
Pak suami Daviqi Ihsanudin