Memasuki malam tahun baru,hampir semua orang mealkukan
ritual perayaan tahun baru. Padahal, saya rasa perayaan tahun baru itu dirasa
tidak penting. Tahun baru harusnya disambut dengan hal-hal yang lebih berguna
dibanding dengan nonton konser, lihat dangdut yang pakaian artisnya kurang
bahan. Apa menariknya lihat orang mempertontonkan aurat sambil bernyanyi dan
berjoged? Dan apa bagusnya juga jika tahun baru disambut dengan kemeriahan yang
justru meninggalkan banyak sampah untuk dibersihkan esok paginya.
Saya sangat tidak setuju jika banyak orang merayakan tahun
baru dengan hura-hura. Alasannya karena yang namanya perayaan seharusnya
dilakukan ketika kita sudah mendapatkan kebahagiaan atau keberhasilan mencapai
sesuatu.
Sekarang coba kita lihat dalam kenyataan. Coba kita berkaca
pada diri kita, prestasi apa yang telah kita capai di tahun 2014 ini. Prestasi apa
yang bisa kita raih sampai menjelang detik-detik pergantian tahun ini? Kalau memang
tidak ada, untuk apa kita ikut-ikutan orang lain merayakan tahun baru?
Lebih baik awal pergantian tahun diisi dengan merenung,
membuat perencanaan dan resolusi untuk menghadapi tahun yang baru agar hidup
kita di tahun tersebut bisa lebih bermakna dari tahun-tahun yang pernah kita
jalani sebelumnya. Buatlah target-target prestasi yang ingin dicapai. Buat lah
target-target resolusi perubahan menjadi pribadi yang lebih baik.
Apa yang ingin kita capai, apa yang ingin kita beli, apa
yang ingin kita lakukan, kita tulis besar-besar dalam sebuah kertas dan ditempel di dinding
agar bisa kita lihat setiap hari, agar kita selalu ingat apa tujuan dan rencana
kita satu tahun ke depan.
Jadi, bagi yang sekarang sudah bersiap-siap merayakan tahun
baru, bagi yang sudah membeli terompet besar untuk ditiup, bagi yang sudah beli
kembang api banyak-banyak untuk diledakkan dan membuat binatang malam
ketakutan, berhentilah. Stop! Jangan rayakan tahun baru jika memang kamu tidak
punya sesuatu yang benar-benar harus dirayakan.