Wednesday 6 May 2015

Gaji Guru Honorer : Kerja Horor Gaji Horor

Seorang guru walaupun itu guru honorer, dituntut untuk menjadi panutan bagi anak didiknya. namun, dengan pekerjaan yang cukup berat mendidik anak-anak (Ingat tidak semua anak itu baik, pasti ada saja yang nakal. Bahkan banyak) dan tanggung jawab yang tinggi pula tidak selayaknya seorang guru (honorer) digaji dengan harga yang minim. Dan pada kenyataanya, gaji guru honorer memang lebih rendah dari kuli.

Bayangkan, di daerah pelosok atau kampung, guru hanya digaji sekitar 150.000/bulan. Bahkan ada yang digaji hanya 50.000/bulan. Bayangkan, bagaimana gaji tersebut bisa survive hidupnya sebulan? Apalagi jika guru honorer tersebut sudah berkeluarga dan memiliki anak. Dan akhirnya guru honorer yang bergaji minim tersebut harus mencari sampingan lain.

Kalau guru honorer tersebut sudah mendapatkan tunjangan atau sertifikasi sih masih untung. Bagaimana dengan yang tidak?

Dan tentu saja hal ini menjadi masalah bagi sekolah, bagi pendidikan, bagi pemerintah dan khususnya bagi guru itu sendiri.

Dampak negatif dari gaji kecil guru honorer non sertifikasi dan non tunjangan adalah dia akan malas-malasan mendidik anak karena gajinya kecil. Guru yang sudah dapat sertifikasi dan tunjangan saja terkadang ada yang kerjanya malas-malasan, apalagi yang tidak dapat tunjangan dan sertifikasi.

Jadi, penting bagi pemerintah dan yayasan untuk juga memikirkan nasib guru non-tunjangan dan non-sertifikasi untuk mendapatkan kebijakan dari segi materi. Setidaknya, berilah gaji yang pantas walaupun tidak sebesar UMR wilayah. 

No comments:

Post a Comment