Wednesday 10 October 2018

Cerita Suami Part 1

Tanggal 4 Oktober kemarin, suami pulang dari bogor. Tugas di Bogor tinggal di Majalengka. Kebayang ya, betapa jauhnya jarak tempuh tempat tinggal dan tempat kerja.

Sekarang sedang pengajuan untuk mutasi ke area Majalengka, cuma mrmang masih proses penempatan. Approval alhamdulillah sudah beres, tinggal penempatan di kontrak baru Januari 2019 nanti.

Kebetulan, bulan ini memang kita sedang kejar target lunas tuntas. Makanya, suami hanya bisa bawa uang sekitar Rp 300.000 ke bogor dalam waktu 4 hari. Worry sih, tapi mau bagaimana? Kami tak ada uang lebih lagi. Sisanya hanya untuk biaya sehari2 pada saat itu. Karenabkebetulan aku pun belum gajian.

Singkat cerita, dia pulang hari kamis malam. Sebelumnya dia sudah wa, temen nasi di rumah ada apa. Aku bilang belum beli apa2. Wal hasil dia beli temen nasinya di luar sembari perjalan pulang.

Aku sempet mikir, kok bisa bisa nya dia masih punya uang sisa.dengan jarak tempuh jauh, tinggal beberapa hari pula. Resikonya besar. Apalagi di kota. Tapi kembali, alhamdulillah puji syukur kepada Allah mungkin ini yang namanya keberkahan. Bersyukur pula punya suami pengertian dan tabah.

Kamis malam pulang. Hari jumat dia di rumah. Bisa antar aku berangkat kerja dulu. Kebetulan aku bekerja di salah satu perusaah sepatu. Saat di perjalanan dia bilang, "Nanti aku pulang lagi aja sebelum benerin ban motor ijo."

"Mau apa?" Tanyaku penasaran. Soalnya setelah antar aku ke tempat kerja, dia langsung ke rumah bibinya, ke Maja. Maklum kami belum punya rumah. Jadi masih nebeng di orang tuaku. Dia biasanya kurang betah kalo di rumah terus. Canggung katanya. Jadi, alternatifnya setelah antar aku kerja, dia pulang ke rumah bibinya di Maja sampai sore nanti sorenya pulang sambil jrmput aku kerja.

"Mau nyuci," jawabnya.

Oh iya, aku baru ingat aku belum nyuci selama 5 hari. Dan cucianku numpuk.

"Gausah," jawabku. "Biar nanti aku aja yang nyuci pulang kerja atau subuh."

Sampai di tempat kerja. Duduk di depan komputer. Aku WA dia lagi.

'Jangan nyuci ya. Biar aku aja nanti. Kalau mau bantu pun, biar nanti sama2 aja.. we love u'

Dia engga balas.

Sorenya sepulang kerja, setelah mandi aku hendak memasukkan pakaian kotor ke wadah cuci. Aku kaget. Ini cucian segunung kemana? Batinku. Negatif thinking aku. Jangan2 ibuku?

"Mi!"
"Ya?"
"Baju kotorku ke mana? Dicuciin?"
"Engga. Itu sama si Aa dicuciin."

Subhanallah... hampir loncat jantungku. Antara seneng sama malu.

Cerita sore, 7 Oktober 2018.

Cerita sore....

No comments:

Post a Comment