Tuesday 29 January 2013

5 Langkah Meningkatkan Kreatifitas Menulis


Pemicu kita untuk menulis adalah minat dan bakat. Dan tak akan pernah berarti jika hanya memiliki salah satunya. Namun keduaya juga tak akan berarti jika kita tidak memiliki kemauan. Dengan adanya kemauan, kita akan termotivasi untuk terus menulis.
Lalu, bagaimana seseorang yang bukan penulis tiba-tiba bisa menjadi penulis?
Tentu semuanya berawal dari minat yang didorong kemauan yang tinggi sehingga terus belajar dan mengasah kemampuan. Dan untuk membuat kita semakin pandai dan terampil menulis, kita harus belajar. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan mengasah kemampuan menulis kita. Jangan mikir terlalu jauh untuk menulis berlembar-lembar bahkan ratusan lembar. Tulis saja terus, mengalir kata demi kata sehingga tersusun kalimat, kemudian kalimat demi kalimat yang menyusun sebuah paragraf, dan beberapa paragraf akan menyusun sebuah cerita berlembar-lembar.  Tidak perlu mikir banyak, nulis sedikit asal rutin membantu kita dalam mengasah kemampuan menulis.
Selain mengasah pengetahuan kita tentang menulis, kita juga harus mengetahui jenis tulisan seperti apa yang diminati pembaca. Apakah fiksi atau non fiksi?  Jika bentuknya fiksi, kita perlu berimajinasi membuat alur yang sedemikian menarik dan enak dibaca. Jika bentuknya non fiksi maka kita membutuhkan penelitian dalam pembuatannya. Bahasa yang digunakan dalam fiksi terkesan lebih bebas. Sedangkan non fiksi lebih terkesan casual.
Kesulitan yang paling sering dihadapi setiap penulis pemula biasanya adalah menemukan ide.  Ada beberapa cara yang bisa dilakukan para penulis untuk mendapatkan ide :
1.       Banyak membaca
2.       Banyak memperhatikan sekeliling. Karena banyak sekali ide yang berserakan disekitar kita yang bisa kita ambil untuk menulis. Misalnya dari kisah seseorang atau karena kejadian yang terjadi di sekeliling kita.
3.       Berdiskusi dengan teman.
4.       Memiliki jaringan di bidangnya
Ada lima langkah yang bisa membangkitkan kreatifitas kita dalam menulis.
1.       Menulis diari
Dengan rutin menulis diari, kita telah mengasah kemampuan menulis kita. Bahkan dengan menuliskan beberapa kisah yang terjadi, kita bisa menemukan ide di dalamnya.
2.       Mengenali karakter
Kenali karakter kita lewat minat menulis. Apakah kita lebih cenderung pada fiksi atau non fiksi. Apakah kita termasuk orang yang ‘bernafas panjang’ atau ‘bernafas pendek’? artinya, apakah kita ini termasuk golongan orang yang mampu menyelesaikan naskah dengan cepat atau lama.
3.       Semuanya satu kesatuan
Satu kata itu tersusun dari beberapa huruf. Lalu kata itu yang menyusun kalimat dan kalimat menyusun paragraf dan paragraf menyusun satu buku. jadi, satu buku itu tersusun atas huruf-huruf yang dirangkai.
4.       Memiliki tokoh idola
Sebagai pemicu kreatifitas.
5.       Samanisme kreatifitas (bukan plagiat)
Membaca dan mencoba menulis ulang karya seseorang. Hanya, bukan untuk dipublikasikan. Namun tulisan hasil tulis ulang ini bukan untuk dipublikasikan, hanya untuk melatih dan memahami gaya penulisan seseorang.


leave a comment ya friend! 

 mau buku murah harga mulai dari Rp 10.000 plus gratis pembungkus plastik untuk buku panjang 2,5 M klik di sini

No comments:

Post a Comment