Pemicu
kita untuk menulis adalah minat dan bakat. Dan tak akan pernah berarti jika
hanya memiliki salah satunya. Namun keduaya juga tak akan berarti jika kita
tidak memiliki kemauan. Dengan adanya kemauan, kita akan termotivasi untuk
terus menulis.
Lalu,
bagaimana seseorang yang bukan penulis tiba-tiba bisa menjadi penulis?
Tentu
semuanya berawal dari minat yang didorong kemauan yang tinggi sehingga terus
belajar dan mengasah kemampuan. Dan untuk membuat kita semakin pandai dan
terampil menulis, kita harus belajar. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan
mengasah kemampuan menulis kita. Jangan mikir terlalu jauh untuk menulis
berlembar-lembar bahkan ratusan lembar. Tulis saja terus, mengalir kata demi
kata sehingga tersusun kalimat, kemudian kalimat demi kalimat yang menyusun
sebuah paragraf, dan beberapa paragraf akan menyusun sebuah cerita
berlembar-lembar. Tidak perlu mikir
banyak, nulis sedikit asal rutin membantu kita dalam mengasah kemampuan
menulis.
Selain
mengasah pengetahuan kita tentang menulis, kita juga harus mengetahui jenis
tulisan seperti apa yang diminati pembaca. Apakah fiksi atau non fiksi? Jika bentuknya fiksi, kita perlu berimajinasi
membuat alur yang sedemikian menarik dan enak dibaca. Jika bentuknya non fiksi
maka kita membutuhkan penelitian dalam pembuatannya. Bahasa yang digunakan
dalam fiksi terkesan lebih bebas. Sedangkan non fiksi lebih terkesan casual.
Kesulitan
yang paling sering dihadapi setiap penulis pemula biasanya adalah menemukan
ide. Ada beberapa cara yang bisa
dilakukan para penulis untuk mendapatkan ide :
1. Banyak membaca
2. Banyak memperhatikan sekeliling. Karena banyak sekali ide yang
berserakan disekitar kita yang bisa kita ambil untuk menulis. Misalnya dari
kisah seseorang atau karena kejadian yang terjadi di sekeliling kita.
3. Berdiskusi dengan teman.
4. Memiliki jaringan di bidangnya
Ada
lima langkah yang bisa membangkitkan kreatifitas kita dalam menulis.
1. Menulis diari
Dengan
rutin menulis diari, kita telah mengasah kemampuan menulis kita. Bahkan dengan
menuliskan beberapa kisah yang terjadi, kita bisa menemukan ide di dalamnya.
2. Mengenali karakter
Kenali
karakter kita lewat minat menulis. Apakah kita lebih cenderung pada fiksi atau
non fiksi. Apakah kita termasuk orang yang ‘bernafas panjang’ atau ‘bernafas
pendek’? artinya, apakah kita ini termasuk golongan orang yang mampu
menyelesaikan naskah dengan cepat atau lama.
3. Semuanya satu kesatuan
Satu
kata itu tersusun dari beberapa huruf. Lalu kata itu yang menyusun kalimat dan
kalimat menyusun paragraf dan paragraf menyusun satu buku. jadi, satu buku itu
tersusun atas huruf-huruf yang dirangkai.
4. Memiliki tokoh idola
Sebagai
pemicu kreatifitas.
5. Samanisme kreatifitas (bukan plagiat)
Membaca
dan mencoba menulis ulang karya seseorang. Hanya, bukan untuk dipublikasikan.
Namun tulisan hasil tulis ulang ini bukan untuk dipublikasikan, hanya untuk
melatih dan memahami gaya penulisan seseorang.
leave a comment ya friend!
mau buku murah harga mulai dari Rp 10.000 plus gratis pembungkus plastik untuk buku panjang 2,5 M klik di sini
leave a comment ya friend!
mau buku murah harga mulai dari Rp 10.000 plus gratis pembungkus plastik untuk buku panjang 2,5 M klik di sini
No comments:
Post a Comment